Bank Panin mengumumkan kemitraannya dengan IBM dan Fiserv untuk menransformasikan sistem perbankan intinya. Upaya ini merupakan salah satu langkah strategis bank nasional itu untuk menyediakan layanan prima yang fokus pada pelanggan.
Dalam kemitraan ini Fiserv akan menyediakan platform perbankan inti (core banking) Signature v9, serta solusi-solusi front end Teller for Signature dan Aperio for Signature untuk penelusuran pinjaman dan pelayanan nasabah dan rekening.
Sementara itu IBM akan menyediakan infrastruktur perangkat keras berupa server-server IBM Power570 berbasis prosesor POWER6 untuk menjalankan aplikasi-aplikasi perbankan inti tersebut di atas.
Direktur Perbankan Ritel Bank Panin Ken Ng mengatakan pembaruan infrastruktur perbankan inti ini akan membantu Bank Panin meningkatkan layanan pelanggannya dan menciptakan produk-produk perbankan yang lebih inovatif.
“Diharapkan sistem perbankan inti yang baru ini akan go-live pada tanggal 1 Juli 2010 mendatang,” ujarnya kemarin.
Solusi Signature v9 yang diaplikasikan pada Bank Panin merupakan solusi berbasis service oriented architecture (SOA) lengkap, bersifat real-time dan terintegrasi yang dapat mendukung beragam fungsi, mulai dari tabungan, deposito berjangka, rekening koran, pinjaman, pemrosesan kredit dan overdraft, hipotek, penagihan, treasury sampai dengan produk-produk kartu.
“Platform perbankan ini sudah terbukti di Indonesia. Sejak tahun 1992 solusi ini telah membantu bank-bank besar maupun yang sedang berkembang di Asia Pasifik memperluas bisnis perbankan ritelnya,” ujar Nick Wilde, Managing Director Asia Pacific, Bank Solutions, Fiserv.
Ken tidak mengungkapkan berapa besar investasi yang dikeluarkan Bank Panin untuk memperbarui sistem perbankan intinya. Namun ia mengatakan bahwa Bank Panin mengalokasikan sekitar US$20 juta untuk penyediaan infrastruktur TI, termasuk untuk komunikasi dan jaringannya.
Sementara itu Presiden Direktur IBM Indonesia Suryo Suwignjo mengatakan bahwa momentum penggantian sistem perbankan inti di kalangan perbankan Tanah Air akan terus berlanjut dalam 1-2 tahun ke depan. Menurutnya, momentum ini didorong oleh maraknya akuisisi dan merjer di kalangan perbankan sehingga tuntutan untuk sistem perbankan intinya makin rumit. “Untuk itu dibutuhkan sistem perbankan inti yang lebih canggih dibandingkan sebelumnya,”ujarnya.
Selain itu, momentum ini juga didorong oleh meningkatnya tuntutan dari nasabah akan kanal-kanal pelayanan baru. Alasan terakhir menurut Suryo adalah penggantian sistem perbankan inti ini juga didorong oleh faktor-faktor alamiah, yakni sistem perbankan inti yang ada sudah ketinggalan zaman alias obsolote.
“Jadi memang sudah saatnya diganti,” imbuhnya.
Suryo menilai pendekatan Bank Panin untuk mengganti sekaligus seluruh sistem perbankan intinya merupakan langkah ambisius, dan tidak semua bank bisa melakukannya.
“Pendekatan bigbang seperti ini memang lebih cepat dan efisien, namun harus dilakukan hati-hati. Bank Panin dan Fiserv sudah bermitra cukup lama. Saya yakin mereka sudah memiliki metodologi yang baik untuk mengimplementasikan solusi perbankan inti dengan cepat,”ujarnya.
Source : ebizzasia.com
Dalam kemitraan ini Fiserv akan menyediakan platform perbankan inti (core banking) Signature v9, serta solusi-solusi front end Teller for Signature dan Aperio for Signature untuk penelusuran pinjaman dan pelayanan nasabah dan rekening.
Sementara itu IBM akan menyediakan infrastruktur perangkat keras berupa server-server IBM Power570 berbasis prosesor POWER6 untuk menjalankan aplikasi-aplikasi perbankan inti tersebut di atas.
Direktur Perbankan Ritel Bank Panin Ken Ng mengatakan pembaruan infrastruktur perbankan inti ini akan membantu Bank Panin meningkatkan layanan pelanggannya dan menciptakan produk-produk perbankan yang lebih inovatif.
“Diharapkan sistem perbankan inti yang baru ini akan go-live pada tanggal 1 Juli 2010 mendatang,” ujarnya kemarin.
Solusi Signature v9 yang diaplikasikan pada Bank Panin merupakan solusi berbasis service oriented architecture (SOA) lengkap, bersifat real-time dan terintegrasi yang dapat mendukung beragam fungsi, mulai dari tabungan, deposito berjangka, rekening koran, pinjaman, pemrosesan kredit dan overdraft, hipotek, penagihan, treasury sampai dengan produk-produk kartu.
“Platform perbankan ini sudah terbukti di Indonesia. Sejak tahun 1992 solusi ini telah membantu bank-bank besar maupun yang sedang berkembang di Asia Pasifik memperluas bisnis perbankan ritelnya,” ujar Nick Wilde, Managing Director Asia Pacific, Bank Solutions, Fiserv.
Ken tidak mengungkapkan berapa besar investasi yang dikeluarkan Bank Panin untuk memperbarui sistem perbankan intinya. Namun ia mengatakan bahwa Bank Panin mengalokasikan sekitar US$20 juta untuk penyediaan infrastruktur TI, termasuk untuk komunikasi dan jaringannya.
Sementara itu Presiden Direktur IBM Indonesia Suryo Suwignjo mengatakan bahwa momentum penggantian sistem perbankan inti di kalangan perbankan Tanah Air akan terus berlanjut dalam 1-2 tahun ke depan. Menurutnya, momentum ini didorong oleh maraknya akuisisi dan merjer di kalangan perbankan sehingga tuntutan untuk sistem perbankan intinya makin rumit. “Untuk itu dibutuhkan sistem perbankan inti yang lebih canggih dibandingkan sebelumnya,”ujarnya.
Selain itu, momentum ini juga didorong oleh meningkatnya tuntutan dari nasabah akan kanal-kanal pelayanan baru. Alasan terakhir menurut Suryo adalah penggantian sistem perbankan inti ini juga didorong oleh faktor-faktor alamiah, yakni sistem perbankan inti yang ada sudah ketinggalan zaman alias obsolote.
“Jadi memang sudah saatnya diganti,” imbuhnya.
Suryo menilai pendekatan Bank Panin untuk mengganti sekaligus seluruh sistem perbankan intinya merupakan langkah ambisius, dan tidak semua bank bisa melakukannya.
“Pendekatan bigbang seperti ini memang lebih cepat dan efisien, namun harus dilakukan hati-hati. Bank Panin dan Fiserv sudah bermitra cukup lama. Saya yakin mereka sudah memiliki metodologi yang baik untuk mengimplementasikan solusi perbankan inti dengan cepat,”ujarnya.
Source : ebizzasia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar